admin admin

Menghapus Jejak Kesalahan Menjelang Ramadhan

Oleh: Farikha Mardhatillah, M.Pd

 

Ramadhan akan tiba dalam beberapa hari lagi. Sudahkah kita siap menjadi pribadi yang lebih utuh sebagai umat muslim? Sudahkah kita siap memperbaiki jiwa – jiwa yang selama ini jauh dari jalanNya?

Ramadhan bagi saya adalah waktu yang tepat untuk kita kembali ke jalan yang benar. Jalan yang selama ini kita tinggalkan.

Manusia sebagai makhluk yang dinamis terkadang lupa akan eksistensinya sebagai makhluk yang beriman. Ibadah yang kita lakukan selama ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, seperti kata seorang pembicara pada acara Isra’ Mi’raj yang mengatakan bahwa jangan yang penting sholat, yang penting puasa.

Artinya apa? Ibadah kita lakukan hanya sebatas untuk menggugurkan kewajiban. Tidak benar – benar memaknai ibadah sebagai bentuk syukur kita kepadaNya atas segala nikmat yang telah Allah berikan.

Selain itu, manusia sebagai makhluk sosial menjadi tempatnya salah dan khilaf dan terkadang tanpa sadar telah melukai orang lain dengan ucapan maupun tindakannya.

Menjadi manusia yang sadar diri atas segala kesalahannya adalah hal yang penting. Itulah arti dari mencari hidayah (mencari kebenaran). Setelah kita tahu kesalahan kita, maka kita akan memperbaikinya dengan sungguh – sungguh.

Tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat kesalahan dan dosa. Untuk itu, marilah kita bermuhasabah sekecil atau sebesar apapun dosa yang pernah kita lakukan, Allah akan mengampuni jika kita sungguh – sungguh menyadari akan kesalahan itu dan mau memperbaiki.

Selamat menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih.

Read More
Auvy Ahmad Auvy Ahmad

NUTRISI UNTUK KESEHATAN MENTAL

Oleh: Dinda Prameswari Putri Sekar Ayu

Halo teman-teman, ikuti pembahasan kali ini yuk!

Kesehatan mental sangat penting bagi manusia, kesehatan mental pada masa kanak-kanak bisa mempengaruhi kejiwaan seseorang saat ia dewasa. Dikutip dari hellosehat.com, kesehatan mental adalah kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan normal, tenteram, dan tenang sehingga dapat menjalankan aktivitas dan menikmati kehidupan sehari hari.

Salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan mental adalah pola makan yang buruk loh! Bagaimana ya cara mengatasi hal tersebut supaya kesehatan mental kita tetap terjaga? Yuk, simak pembahasan berikut ini!

Salah satu caranya dengan mengonsumsi beberapa nutrisi berikut ini :

1.Omega-3

Teman-teman, zat gizi ini dapat meredakan kecemasan yang bisa menjadi stres yang berlebih pada diri kita loh!

Omega-3 ini dapat kamu temukan pada ikan kembung, ikan tuna, ikan tongkol atau jika kamu alergi dengan ikan, kamu bisa menemukannya pada kacang kenari, kedelai, biji rami dan biji Chia Seed

2. Vitamin C

Organ tubuh manusia yang memiliki vitamin C tertinggi salah satunya adalah otak. Vitamin C dapat memulihkan dampak stres emosional dan fisik dengan cepat.

Ini dia makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah kiwi, stroberi atau pada cabai, dan bayam.

3. Triptofan

Triptofan juga masuk ke dalam asam amino esensial loh! Mengingat kembali terkait pelajaran IPA, ingatkah kamu dengan asam amino esensial? Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak diproduksi dalam tubuh atau tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri.

Dikutip dari hellosehat.com, setelah kita mendapatkan zat ini dari makanan, tubuh akan mengubahnya menjadi molekul sederhana yang disebut 5-hidroksitriptofan (5-HTP). Molekul ini merupakan bahan baku pembuatan serotonin, melatonin, dan vitamin B6.

Nah, serotonin ini adalah senyawa kimia yang berfungsi mengirimkan sinyal antara sel saraf, mengatur suasana hati, dan memengaruhi perilaku.

Sedangkan melatonin berperan dalam pengaturan siklus tidur, dan vitamin B6 berperan dalam pembentukan energi. Wah, banyak sekali ya fungsinya!

Triptofan ini bisa kamu temukan pada daging ayam tanpa kulit, susu, cokelat, keju cheddar, dan masih banyak lagi.

4. Magnesium

Nah, tahukah kamu bahwa meningkatkan asupan magnesium, bisa mengurangi hormon stres dan seseorang akan lebih merasa tenang loh.

Dilansir dari laman JPNN.com, “Magnesium membantu fungsi eksekutif otak kita yang lebih tinggi bekerja lebih efektif, memungkinkan kita untuk berpikir lebih kreatif dan fleksibel, mengatur emosi kits dan membuat keputusan rasional,” kata Dr. Swart, seperti dilansir laman MSN, Selasa (31/7).

Zat gizi satu ini bisa kamu temukan pada alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian , sayuran hijau, gandum utuh, dan cokelat hitam.

5. Vitamin B

Zat gizi satu ini juga penting bagi kesehatan mental kita. Vitamin B berfungsi untuk pengembangan dan pemeliharaan sistem saraf.

Dilansir dari HaiBunda.com, di antara vitamin B, yang paling penting adalah vitamin B5 atau asam pantotenat yang dapat mendukung kerja kekenjar adrenal dan meningkatkan mekanisme coping (upaya individu dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan).

Kira-kira, apa aja ya makanan yang mengandung vitamin B?

Kamu bisa temukan pada jagung, kerang, telur, daging sapi, sayuran berdaun hijau dan susu.

Nah, itu dia 5 zat gizi yang penting untuk kesehatan mental kita. Yuk, kita jaga kesehatan mental kita untuk diri yang lebih baik dari sekarang!

Penulis : Dinda Prameswari Putri Sekar Ayu

Referensi :

https://www.haibunda.com/moms-life/20211008121610-76-244865/pengaruh-7-zat-gizi-penting-untuk-menjaga-kesehatan-mental-bunda-perlu-tahu/2

https://food.detik.com/info-sehat/d-4747113/jaga-kesehatan-mental-dengan-mengasup-5-nutrisi-penting-ini

https://www.alodokter.com/deretan-makanan-yang-mengandung-vitamin-b12-ini-dari-bahan-alami

https://www.alodokter.com/vitamin-c

https://pyfahealth-com.cdn.ampproject.org/v/s/pyfahealth.com/blog/asam-amino-adalah/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&amp=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16448369937553&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fpyfahealth.com%2Fblog%2Fasam-amino-adalah%2F

Dan beberapa website lainnya.

Read More
Auvy Ahmad Auvy Ahmad

Tingkatkan Gizi di Masa Pandemi

Oleh : Farikha Mardhatillah

Sumber gambar; Hellosehat.com

Pandemi belum berakhir. Namun, waktu terus berjalan. Menjelang dua tahun pandemi di Indonesia, sungguh menyadarkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan, menjaga pola makan dan tentunya menjaga protocol Kesehatan.

Di samping menjaga protokol kesehatan ada hal penting yang terkadang kita lupa, yakni menjaga pola makan. Penelitian menunjukkan bahwa virus tidak akan bertahan lama di tubuh orang yang sehat.

Menjaga pola makan adalah ikhtiar yang harus kita lakukan di masa pandemi ini. Naik turunnya kasus covid di Indonesia ternyata membuat kehidupan semakin tidak pasti. Namun, yang pasti adalah mengkonsumi makanan dan minuman yang bergizi akan membuat tubuh sehat dan menangkal virus yang hinggap.

Banyak makanan bergizi yang bisa kita konsumsi namun, banyak juga makanan tidak sehat yang minim gizi yang beredar di kehidupan kita. Kita bisa memilih mana yang lebih baik bagi kesehatan tubuh bukan mana yang enak di lidah kita.

Sehat itu mahal tapi kalau kita sakit itu akan lebih mahal lagi biaya penyembuhannya. So, memang terkadang makanan sehat itu rasanya tidak selalu enak. Orang dulu senang mengkonsumi jamu – jamu pahit yang ternyata memang ampuh untuk menangkal berbagai penyakit.

Tapi, masa iya hari gini minum jamu??? Eiiiitss, tenang. Gak harus jamu yang kita konsumi ko. Kalau minum jamu pahit itu terlalu ekstrem, kalian bisa ko dengan menjaga pola makan 4 sehat 5 sempurna.

Sudah tahu dong menu 4 sehat 5 sempurna? Atau pura – pura lupa? Hemmm. Yuk, yakin dengan menjaga gizi yang kita konsumsi Insya Allah virus gak akan mau deket – deket sama kita. Nah, kalau sudah sehat kita bisa lengkapi dengan menjaga protokol kesehatan.

Read More
Auvy Ahmad Auvy Ahmad

JADILAH YANG EMPAT

DAN

JANGAN JADI YANG KELIMA

Mari kita mulai tulisan ini dengan sebuah hadits “Kun ‘aliman, aw muta’alliman, aw mustami’an, aw muhibban walaa takun khamisan, fatahlak”. “Jadilah orang yang berilmu atau orang yang mempelajari ilmu atau orang yang mendengarkan ilmu atau orang yang mencintai ilmu dan jangan sampai menjadi yang kelima, maka celakalah ia”. Hadits tersebut menjelaskan betapa pentingnya ilmu. Jika dilihat dari yang pertama bahwasanya kita diperintahkan untuk menjadi orang yang berilmu. Kita harus menjadi ahli dalam suatu bidang ilmu baik itu ilmu agama, ilmu sosial, ilmu eksakta dan lain sebagainya. Hal itu pun sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia yaitu menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya. Manusia Indonesia yang seutuhnya bermakna manusia yang memiliki kemampuan atau keahlian dalam satu bidang tertentu. 

Kedua, jadilah orang yang menuntut ilmu. “Never stop learning because life never stops teaching”. Mungkin, ungkapan tersebut cukup untuk menyadarkan kita betapa pentingnya menuntut ilmu. Ilmu itu harus dicari, dikejar dan digali. Ilmu itu diibaratkan sebagai buruan dan manusia sebagai pemburunya. Pemburu tidak akan senang ketika buruannya tidak tertangkap dan hal itu pun sama dengan manusia untuk tidak pernah puas dalam menuntut ilmu. Beberapa syarat untuk mendapatkan ilmu diantaranya yaitu tamak dan bersungguh-sungguh. Tamak yang dimaksud adalah tamak dalam hal positif yaitu tidak pernah puas dengan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan sehingga terus mencari ilmu-ilmu baru. Karena ilmu Allah sangat banyak dan luas. 

Ketiga jadilah orang yang mendengarkan ilmu. Jadilah orang yang senang dengan ilmu-ilmu yang disampaikan oleh orang lain baik itu berasal dari teman, guru, muballigh bahkan dari orang yang tidak kita kenal sekalipun. Ada sebuah pepatah yang mengatakan “Unzhur maa qaala wa laa tanzhur man qaala” yang artinya “lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat orang yang menyampaikan”. Pepatah tersebut mengajarkan kita udah selalu mendengarkan hal-hal baik yang berasal dari apapun itu. Ketika kita mendapatkan hal positif baik itu ilmu atau nasehat, maka hendaknya kita mendengarkannya dengan baik. Dan yang terakhir yaitu yang keempat, jadilah orang yang mencintai ilmu. Jika orang sudah cinta, jika orang sudah sayang, maka apapun akan dilakukan untuk hal yang dicintainya. Senang dengan ilmu Allah adalah salah satu cara bersyukur yang biasanya tidak kita sadari.  

Bagaimana dengan menjadi yang kelima? Tidak menjadi ahli ilmu, tidak menjadi orang yang menuntut ilmu, tidak menjadi orang yang senantiasa mendengarkan ilmu dan tidak menjadi orang yang mencintai ilmu-ilmu Allah? Maka, tunggulah kehancuranmu dan itu akan menjadi malapetaka yang akan kamu rasakan di masa yang akan datang.  

 

Salam Ganteng 

 

Penulis: 

Vf_chrome  

Read More
Auvy Ahmad Auvy Ahmad

MENUNDA WAKTU:

Menunda Perkembanganmu, Kemajuanmu dan Masa Depanmu

Waktu adalah hal yang sangat berharga dan waktu tidak dapat diputar kembali. Bahkan kita tidak akan mampu mengembalikan waktu walau sedetik pun. Waktu yang kita habiskan secara sia-sia dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna, sesungguhnya akan menusuk diri kita sendiri. Ada ungkapan yang menyatakan “Al-Waqtu Ka As-Saif”, yaitu “Waktu ibarat pedang”. Mengapa waktu diibaratkan sebagai pedang? Apakah waktu itu tajam? Apakah waktu itu menyakitkan? 

Ya, waktu itu tajam dan menyakitkan. Waktu itu dapat menebasmu dan membinasakanmu jika kamu tidak bisa mempergunakan waktu dengan baik. Waktu itu lebih mahal dan lebih berharga dari uang bahkan emas sekalipun. Uang dapat dicari dan didapatkan dengan cara bekerja. Emas dapat dibeli dengan uang yang dimiliki tetapi waktu tidak dapat dibeli. Memang betul, dengan uang kita dapat membeli jam tetapi tidak dengan waktu. 

Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Pemanfaatan waktu yang baik akan menjadi dasar dari kesuksesan di masa yang akan datang. Kesuksesan bukanlah hal yang mudah untuk diraih. Kesuksesan bukanlah hal yang mudah dicapai dengan instan. Kesuksesan tidak seperti memakan cabai yang langsung terasa pedasnya dan tidak pula seperti memakan gula yang langsung terasa manisnya. Kesuksesan adalah sebuah proses panjang dengan penuh hal-hal yang menyakitkan tetapi ketika kesuksesan itu telah diraih maka yang kamu rasakan adalah manisnya perjuangan. Dan salah satu cara untuk mencapai kesuksesan adalah mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. 

Bagi para pelajar, belajarlah dengan giat. Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Karena ilmu itu tidak akan diberikan kepada orang yang bermalas-malasan. Bagi para pekerja, bekerjalah dengan giat dan dengan etos kerja yang tinggi. Sesungguhnya bekerja pun merupakan suatu ibadah. Tetapi apakah kita harus terus melakukan sesuatu yang bersifat demikian? Bisakah kita rehat? Tidakkah untuk istirahat sejenak? Bersenda gurau? Bersenang-senang? 

Istirahatlah ketika memang sudah waktunya. Istirahatlah ketika memang sudah sepantasnya tubuh dan pikiranmu untuk beristirahat. Ingat, beristirahat bukan berarti berleha-leha dengan kesempatan yang ada sehingga kita melupakan waktu dengan terbuang percuma. Terkadang banyak sekali orang yang mengartikan beristirahat adalah dengan membuang-buang waktu percuma. Setelah beristirahat, bukannya membuat tubuh dan pikiran menjadi segar justru menambah letihnya tubuh sehingga tidak sanggup untuk melakukan hal-hal positif berikutnya. 

So, apalagi yang kita tunggu. Pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Manfaatkan waktu yang ada untuk sesuatu yang bermanfaat. Belajarlah, bekerjalah, dan pelajarilah hal-hal baru sehingga akan menambah wawasan dan cakrawala. Ingatlah, “Lan Tarji’al Ayyamul Latii Madhat” .. “Tidak akan pernah kembali hari-hari yang telah lalu. 

 

Salam Ganteng. 

 

Penulis 

Vf_Chrome 

Editor: Olv 

Read More
Auvy Ahmad Auvy Ahmad

Mulutmu Harimaumu

Oleh: Sabika Zaura Khumairo

Mulutmu Harimaumu, pasti kalian pernah mendengar istilah tersebutkan? Istilah itu cukup populer digunakan sebagai pesan agar tiap orang menjaga lisannya. Terkadang ada hal yang lebih menyakitkan daripada Tindakan, yaitu kata-kata. Ketika kata-kata diucapkan dari bibir dengan tajam maka bekas luka tersebut akan sulit dihilangkan. Oleh sebab itu, berpikirlah sebelum berkata karena kata ‘maaf’ belum tentu menyembuhkan luka meskipun orang yang kau lukai itu berkata tidak apa-apa. Lebih baik berkata baik atau diam, kecuali perkataan itu dapat memotivasi orang lain. 

Kadang kita menganggap bahwa kata-kata itu biasa saja untuk kita, tetapi belum tentu orang lain berpikir yang sama. Pada era sekarang tidak hanya pengendalian mulut atau ucapan, tetapi kita juga pengendalian jari. Kita harus berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Dalam menegur juga kita harus sopan. Allah SWT menciptakan kita dengan dua telinga dan satu mulut maka dari itu, mari kita perbanyak mendengar daripada berbicara. 

Rasulullah SAW bersabda:   

“Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam” (HR Al Bukhari dan Muslim). 

 

 

Editor: Olv 

Read More
Auvy Ahmad Auvy Ahmad

Berdamai dengan Diri Sendiri, Bisa gak sih?

Oleh: Esti Rahayu 

Setiap manusia dilahirkan dengan keunikannya masing-masing. Tentu saja tidak akan ada manusia yang sama, bahkan anak yang kembar identik sekalipun. Kekurangan dan kelebihan adalah suatu keniscayaan, sebuah paket yang tak mungkin terpisahkan. Sehingga jika kamu merasa hanya ada kekurangan di dalam dirimu. Apakah itu adil? 

 

Banyak di antara kita, terutama para remaja yang sedang dalam pencarian jati diri terlalu sibuk memikirkan kekurangan yang ada di dalam dirinya, merasa kurang ini dan kurang itu. Terlebih, jika teman atau orang lain memiliki sesuatu atau pencapaian yang lebih darinya, muncullah rasa insecure di dalam jiwa. Padahal jika kita bisa melihat lebih dalam, pasti ada banyak potensi dalam dirinya yang belum dimaksimalkan. Untuk memaksimalkan kelebihan itu, yang pertama harus kita lakukan adalah berdamai dulu dengan diri sendiri. Bagaimana caranya? 

 

Accept yourself and be grateful! 

Kita harus menumbuhkan rasa syukur, menerima apapun yang dianugerahkan oleh Allah SWT dalam diri kita baik itu kekurangan maupun kelebihan. Jadilah diri sendiri, tidak perlu melihat rumput tetangga lebih hijau, tidak perlu melihat hidup orang lain (kelihatan) jauh lebih baik dari kita. Hey.. Hidup kita tuh sebenarnya baik-baik saja loh, hanya pikiran kita saja yang membuat seolah-olah hidup kita susah, menderita, dan dramatisasi lainnya. Kekurangan yang kita punya bukan sesuatu yang harus diratapi secara dramatis. Accept yourself and be grateful, then your life will be much better

 

Get your passion! 

Selanjutnya, temukan dan maksimalkan kelebihan apapun yang kita miliki. Bagaimana caranya? Lakukan aktivitas yang sesuai dengan kelebihan kita dan totalitas dalam melakukannya. Misalnya, kamu yang jago melukis fokus saja pada bidang tersebut, jadilah pelukis yang bertalenta. Tidak perlu memaksakan diri untuk jago dalam bidang lain seperti piano misalnya yang bukan bakat dan passion-mu. Jika hal tersebut dipaksakan, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa karena potensi terbesarmu bukanlah disitu.  So, get your passion and then you will get something beyond your expectation, wohoo! 

 

Flaws as unique point 

Setelah memaksimalkan kelebihan, mari jadikan kekurangan sebagai unique point yang kita miliki. Tidak ada satupun manusia yang sempurna. Namun, ketidaksempurnaan tersebut bukan penghalang untuk menjadi pribadi yang terus berkembang menjadi lebih baik. Tinggal bagaimana orang tersebut memaknai dan mengambil hikmahnya. Setelah itu yang paling penting adalah bagaimana menyikapinya untuk melanjutkan hidup ke depan. Lagipula, kekurangan kita bisa ditutupi oleh orang lain yang punya lebih pada poin itu, begitu juga kita bisa mengisi kekurangan orang lain. Ibarat botol dan tutupnya, bukankah hidup itu harus saling melengkapi? 

 

Seseorang yang belum berdamai dengan diri sendiri, berarti belum selesai berurusan dengan dirinya sendiri. Lantas, bagaimana dia bisa peduli dan memberi manfaat untuk orang lain? Jadi, mulai sekarang yuk berdamai dengan ketidaksempurnaan dan berdamai untuk menjadi diri sendiri! Dengan begitu, hidup akan terasa lebih ringan dan mudah untuk dijalani, wanna try?  

Read More
Auvy Ahmad Auvy Ahmad

Mencari Makna Kemerdekaan

Tujuh puluh enam tahun yang lalu dengan semangat yang berapi – api, dengan segala pengorbanan, seorang pemuda berani memutuskan negeri ini harus merdeka. 

Berabad – abad sudah kita dijajah, berabad – abad sudah kita dikekang, diperas keringat demi memakmurkan tanah tuan penjajah. 

Berabad – abad sudah rakyat ditindas di tanahnya sendiri. Dipaksa bekerja tanpa henti. Diambil segala sumber daya alamnya. Dirampas kebebasannya. 

Namun, apakah mereka semakin makmur? Apakah keadilan semakin dekat? Tidak, kawan. Tak ada hasil untuk diri sendiri. Tak ada kemakmuran di tanah sendiri. Hanya ada harapan semu.  

Hari ini, mari sejenak kita mengenang masa – masa kelam penjajahan. Menghayati setiap tetes darah perjuangan para pahlawan. Bukan hanya untuk diingat – ingat, tetapi untuk ditiru. Tentu bukan dengan perang antarnegara.  

Mari kita membalas jasa para pahlawan dengan mengucap syukur dengan terus berjuang melawan ego pribadi di atas kepentingan bersama.  

Jangan ada lagi perpecahan. Jangan ada lagi penindasan. Perbedaan tentu ada, tetapi bukan untuk diperdebatkan. Kekuasaan pun tentu ada, tetapi bukan untuk menindas yang lemah.  

Mari kita bersama – sama bergandeng tangan, meneguhkan hati kita agar kelak Indonesia menjadi negara maju yang berdaulat, adil dan makmur.   

Penulis

Farikha Mardhatillah, M.Pd.

Read More