PANITIA LOMBA 17 AGUSTUS 

Oleh: Olv 

 

Tanggal 17 Agustus  2021 ialah hari ulang tahun bangsa Indonesia yang ke-76 tahun. Setiap tahunnya Akmal selalu dipilih untuk menjadi panita untuk lomba 17-san di RT-nya. Akmal sangat senang karena dapat dipercaya lagi sebagai ketua panitia tahun ini. Akmal membuat tim kecil untuk pembagian kelompok lomba yang akan diselenggarakan di daerah rumahnya. Siang hari setelah pulang sekolah Akmal memulai untuk rapat dengan panitia yang lainnya. 

 “Assalamualikum, pada siang hari ini kita berkumpul untuk mendiskusikan kegiatan lomba yang akan kita laksanakan pada tanggal 17 Agustus. Apakah teman-teman memiliki ide?” tanya Akmal. 

“Akmal kalau menurut saya gimana lomba tahun ini temanya Kreasi Jiwa Bangsa Indonesia?” saran Hanif. 

Wah, boleh juga tuh. Jadi lomba kita bukan hanya lomba tenaga saja melainkan kreativitas. 

“Iya benar, kita bisa membuat lomba mewarnai tokoh nasional Indonesia, membuat gambar burung garuda Indonesia, dan lomba pidato naskah teks proklamasi. Pokoknya yang betemakan Jiwa Indonesia,” ujar Wahyu.  

“Kalau begitu kita membentuk tim kelompok kepanitiannya menjadi tiga kategori” ujar Akmal. 

 

Tim A, B, dan C. Pembagian kelompok sudah ditentukan oleh Akmal dan masing-masing tim sudah mengerti apa yang harus dipersiapkan. 

*** 

Hari ke dua sebelum lomba dimulai. 

“Akmal, sebaiknya aku pindah sajalah ke tim kamu,” pinta Elang. 

“Kan kamu timnya sudah sama Wahyu. 

“Iya sih emamg, tapi aku enggak suka sama Wahyu. 

“Itu sebabnya agar kamu sama Wahyu akur. 

“Oh, jadi kamu sengaja biar aku satu tim sama Wahyu ya?”  

“Jangan begitu dong, kita kan harus kompak demi kemeriahan lomba nanti.  

 Elang langsung pergi meninggalkan Wahyu 

“Elang…Elaang!” Panggil Akmal. 

“Kenapa jadi seperti ini sih,” pikir Agung. 

“Akmal, kamu enggak usah mikirin Elang dia kan memang keras kepala dan enggak mau dengerin pendapat orang lain,  mangkanya dia enggak pernah akur sama Wahyu.” Ujar Agung. 

“Tapi jangan gara-gara permasalahan mereka berdua acara 17 Agustusan jadi gagal,” ujar 

Akmal. 

“Gimana kalau Elang dan Wahyu kita pertemukan dulu biar mereka saling bicara satu sama lain. Kalau yang aku lihat kan mereka berdua saling menghindar saja. Kita tidak tahu apa yang menyebabkan mereka berdua bertengkar.” Ujar Akmal. 

“Nah, aku setuju sama ide Akmal. 

“Kalau begitu besok kita pertemukan saja mereka berdua, tapi gimana caranya?” tanya Agung. 

“Gampang nanti aku yang pikirkan,” jawab Akmal. 

“Oke deh,” ujar Hanif. 

“Sekarang kita lanjutkan kembali diskusi sususan acaranya untuk besok. 

Akmal dan Tim lainnya melanjutkan kembali diskusi susunan acara untuk lomba 17-an. 

*** 

Warga RT 09 kampung Rukun Makmur bersiap-siap untuk melaksanakan upacara di kantor kelurahan setempat. Upacara dipimpin langsung oleh lurah setempat. Akmal dan kawan-kawan dengan bangga bisa menjadi perwakilan sebagai petugas upacara. Pada saat bendera merah putih dikibarkan jiwa patriotisme mengiringi lagu Indonesia Raya. 

 

Bendera merah putih menjadi simbol untuk Negara Indonesia. Sang saka merah putih terus berkibar di Tanah Air Tercinta. Berkibar tinggi di atas langit. Bendera merah putih mempunyai makna khusus. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Jika digabungkan merah melambangkan tubuh manusia, keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan. Setelah upacara selesai Akmal dan kawan-kawan langsung melanjutkan acara kemeriahan pesta ulang tahun Indonesia yang ke-76 tahun. 

“Akmal dari tadi kita tidak melihat Elang?” ujar Agung. 

“Kalau Wahyu kamu lihat?’ 

“Wahyu dari tadi sudah sibuk di lapangan,” jawab Hanif. 

“Okelah urusan Wahyu dan Elang nanti saja, yang penting kita selesaikan dulu acara hari ini. Akmal dan kawan-kawan sibuk menjadi panita lomba.  

Warga kampung Rukun Makmur dengan penuh semangat dan kehebohan dalam melaksanakan lomba yang disusun oleh Tim Akmal. 

“Lomba yang pertama, yaitu makan kerupuk ya. Siap – siap untuk berada di tengah lapangan. 

1...2....3.... mulai! 

Ayo...ayoo..ayooo. Semangat jangan sampai ada yang tersisa kerupuknya. Hiruk pikuk warga menjadi penyemangat peserta lomba tersebut. 

Stoppppppp……! 

Kita sudah mendapatkan pemenang juara 1, 2, dan 3 silakan menemui panita untuk didata. Pengambilan hadiah akan diumumkan pada sore hari nanti ya. Terima kasih,” ujar Akmal. Sekarang kita lanjutkan kembali lomba mewarnai, lomba membaca pidato dan menggambar burung garuda. Silakan peserta untuk kumpul ke Tim Agung, Hanif dan Wahyu. 

“Akmal, Elang belum kelihatan juga nih, kita kurang panita untuk tarik tambang,” ujar Hanif. 

“Iya nih, aku baru mau ke rumah Elang,” jawab Akmal. 

“Oke deh, cepatnya selesai lomba ini soalnya lanjut  tarik tambang. 

 

 Akmal langsung menuju rumah Elang. 

Assalamualaikum, Elang. 

Waalaikumsalam,” silakan duduk Akmal.” Jawab Elang. 

“Aku ke sini mau ngajak kamu ke acara 17-san. Kok kamu enggak datang ?” tanya Akmal. 

“Aku males ahk, Mal. Ada Wahyu di sana,” jawab Elang. 

“Kamu enggak boleh seperti itu Elang, kita harus bertanggungjawab atas pekerjaan yang kita lakukan. Sekarang kan kamu panita 17-san di kampung kita. Pak RT juga kan sudah menyerahkan tugas ini ke kita semua. Aku harap kamu bisa mengerti. Enggak baik juga kan 

marahan lama-lama kita kan sahabatan sudah lama. Wahyu juga mau minta maaf ke kamu langsung, tetapi kamu selalu menghindar jika dia ada,” ujar Wahyu. 

“Iya Akmal, sekarang aku sadar sifat keegoisan aku merepotkan orang banyak dan kalian semua kena dampaknya. Maafin aku ya Akmal,” ujar Elang. 

“Iya, Alhamdulilah kalau kamu menyadari kesalahanmu. Yuk, kita sekarang ke lapangan sudah mau dimulai lomba tarik tambangnya. Akmal dan Elang langsung pergi menuju lapangan untuk melanjutkan acara 17-an. 

“Akmal sini,” panggil Agung. 

“Sudah mulai nih acaranya, kita semua siap-siapnya. 

“Kok kita?” tanya Elang. 

“Iya, masa kita panita tidak merasakan menjadi peserta lomba sih, heheh,” ujar Hanif. 

“Akmal, Hanif, Agung, Wahyu, dan Elang masuk kelompok satu,” ujar pak Rt. 

Kelompok dua tim Budi, kalian siap?  

Siap jawab semua peserta lomba. 

1...2..3…! 

Suara periwit sebagai tanda lomba dimulai. Ayooo..Ayooo.. ayooo jangan sampe jatuhhh suara warga Rukun Makmur. 

Akmal…. Akmall ... Yehhhh kita menaggggg! 

Tim Akmal dengan kompak lomba tarik tambang. Semua lomba sudah selesai dilaksanakannya jadi nanti sore semua pemenang ambil hadiahnya,” pengumuman Pak RT. 

 

Pukul empat sore warga sudah banyak yang hadir untuk melihat pemberian hadiah lomba untuk para pemenang. Akmal dan timnya mendapatkan hadiah voucher makan dan perlengkapan sekolah. 

Alhamdulilah, selesai sudah acara kita hari ini,” ujar Akmal. 

“Terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah terlibat dalam meriahkan HUT RI di kampung Rukun Makmur,”ujar Wahyu.” 

“Wahyu, aku mau minta maaf sama kamu, maaf karena sifat keegoisan aku kita jadi salah paham.” 

“Iya Elang. Maafin aku juga ya, sebenarnya aku mau mengatakannya, tetapi kamu selalu menghindar terus. Aku takut kamu tambah marah,” ungkap Wahyu.” 

“Alhamdulilah, nah gitu dong kan kita saling kompak pokoknya kita harus bersahabat sampai kakek-kakek,” ujar Agung. 

“Kamu aja yang jadi kakek-kakek, aku mah enggak mau,” jawab Hanif. 

“Hahaha, Agung kamu bisa saja,” ujar Wahyu. 

Mereka berlima saling tertawa bersama. Sahabat adalah teman yang dapat dipercaya, saling membantu, teman yang peduli dan saling mengerti satu sama lain, tidak membuat kita menjadi egois dan keras kepala. Walaupun mempunyai pikiran yang berbeda-beda, tetapi hal itu tidak membuat persahabatan menjadi tidak baik. Karena persahabatan itu saling memahami satu sama lain. 

*** 

Previous
Previous

Pertemuan Singkat

Next
Next

Rumah di ujung jalan Kambodja IV