SATU DARI 365

Oleh: Thoriq Aqil 

Pagi yang cerah mendengarkan burung-burung berkicau sambil menyatap sarapan yang membuatku kenyang. Ketika aku mengingat bahwa esok merupakan hari kemerdekaan aku langsung bergegas untuk menyiapkan segalah hal, seperti baju seragam, bendera merah putih, dan lain-lain. Esok hari pun tiba disambut dengan kehadiran teman-teman yang sudah berpakaian rapi sehingga terlihat cantik dan tampan, aku mengikuti mereka dengan menggunakan baju merah putih lengkap. Tangan kananku yang menggenggam bendera kecil, serta mulutku yang menyanyikan lagu Maju Tak Gentar ciptaan   C. Simanjuntak dengan penuh semangat. 

Setelah mengelilingi kampung aku pun mengganti pakaian untuk persiapan lomba 17 Agustus. Di sinilah bagian yang aku tunggu-tunggu, mencoba untuk memenangkan pertandingan melawan temanku. Aku selalu mengingat kata-kata ibu yang selalu disampaikan sebelum melakukan perlombaan, ia mengatakan "menang kalah biasa saja, tetapi pengalamanlah yang tidak biasa" kata-kata itu, selaluku ingat dan kuterapkan saat melakukan perlombaan apa pun. Perlombaan yang paling aku suka adalah balap karung di mana dalam permainan terdapat 4-5 orang yang menggunakan karung goni dan melompat-lompat untuk sampai di garis akhir, sangat mengasyikan bukan? Selanjutnya ada balap kelereng di mana dalam satu permainan terdapat 4-5 orang yang sedang menggigit sendok dan di atas sendok tersebut terdapat satu buah kelereng. Dalam permainan ini, kita harus mempunyai strategi khusus supaya kelereng  tidak jatuh hingga sampai garis akhir. 

Sebenarnya masih banyak permainan yang inginku ceritakan di sini, tetapi lain kali saja ya!  Oh! Iya, perlombaan 17 Agustus ini biasanya dilangsungkan sampai tiga hari tergantung banyaknya permainan. Saat pembagian hadiah tiba, betapa terkejutnya aku ternyata mendapatkan juara 1 perlombaan balap karung. Aku sangat senang sekali karena perlombaan ini hanya ada setiap satu tahun sekali.  

TAMAT 

Editor: Olv Destiani