Sekolah Islam Plus Daarul Jannah

View Original

ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ 

(PART I) 

 

Abu Bakar merupakan salah satu dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat setia dan menjadi khalifah pertama pada masa Khulafaur Rasyidin. Nama asli beliau yaitu Abdullah bin Abi Quhafah At-Tamimi. Abdullah adalah sebuah nama yang diberikan oleh Rasulullah SAW untuk menggantikan nama sebelumnya pada masa jahiliyyah yaitu Abdul Ka’bah. Ia berasal dari keluarga yang terpandang dan kaya. Abu Bakar adalah salah satu orang yang termasuk ke dalam “Assabiquna Al-Awwalun” yaitu orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Beliau tidak ragu dan tidak segan meyakini dengan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal itu pun bisa dilihat dari gelar yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepadanya. Gelar yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepadanya adalah “Ash-Shiddiq” yang berarti membenarkan. Beliau adalah orang yang pertama kali mempercayai dan membenarkan kejadian Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di saat semua orang merasa bahwa Nabi Muhammad SAW hanya seorang pembual dan pendusta (Rahmatullah, 2014). 

Abu Bakar adalah seorang pedagang. Dia merupakan saudagar yang kaya raya dan sering berdagang sampai ke Syam. Pada saat Abu Bakar berada di Syam, ada sebuah kejadian unik yang menimpanya dan hal itu menjadi penguat keislaman dari Abu Bakar. Abu Bakar bermimpi melihat bulan dan matahari jatuh ke pangkuannya lalu ia membungkusnya dengan jubah beliau. Ia penasaran dengan mimpi tersebut karena sangat berkesan di hatinya. Akhirnya ia menceritakan mimpinya kepada seorang Rahib di Syam. Rahib tersebut mengatakan bahwa “Di tempat tinggalmu Bakar akan muncul seorang utusan Allah dari Bani Hasyim yang bernama Muhammad Al-Amin dan ia merupakan Nabi akhir zaman. Karena beliaulah, Allah menciptakan bumi dan segala isinya. Kamu akan masuk Islam dan menjadi sahabat setianya dan menjadi khalifah pertama yang akan menggantikannya ketika ia wafat” (Dahlan, 2017). 

Perkataan Rahib tersebut seakan menguatkan hati dari Abu Bakar untuk segera bertemu dengannya di Makkah. Sesampainya Abu Bakar di Makkah, ia disambut oleh teman-temannya dan mengatakan bahwasanya Muhammad mengaku-ngaku sebagai utusan Tuhan. Ternyata, Rahib mengatakan hal yang benar kepada Abu Bakar dan Abu Bakar segera mengunjungi kediaman Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar memandangnya dengan tatapan yang sangat hangat dan indah. Karena Abu Bakar paham dengan Nabi Muhammad SAW baik dari sifatnya, karakternya, budi pekertinya dan lain sebagainya. Hal itu dikarenakan Abu Bakar dan Nabi Muhammad SAW adalah kawan atau teman dekat. Bahkan perbedaan usia di antara mereka hanya terpaut 3 tahun yaitu lebih muda Abu Bakar dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW. Setiap hari Abu Bakar datang ke rumah Nabi Muhammad SAW lalu Beliau mengajak Abu Bakar untuk masuk Islam. Tanpa pikir panjang, Abu Bakar langsung menerima ajakan dari Nabi Muhammad SAW untuk masuk Islam (Musyaddad, 2013). 

 

Salam Ganteng 

 

Penulis 

Vf_Chrome 
 

DAFTAR PUSTAKA 

 

Dahlan, H. M. (2017). Kontribusi Abu Bakar Terhadap Perkembangan Islam. Jurnal Rihlah, Hal. 129. 

Musyaddad, A. (2013). Kebijakan Fiskal Di Masa Pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jurnal Al-Infaq, Hal. 214. 

Rahmatullah, M. (2014). Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jurnal Katulistiwa, Hal. 197.