Sekolah Islam Plus Daarul Jannah

View Original

Cerita Pendek - Memancing

Cerita Pendek - Memancing

Tayang 13 Mei 2024

Afif Akrom

Tebarlah Kebaikan dan Jadilah Bermanfaat Di Mana Pun Kalian Berada

Perkenalkan namaku Manan dan aku adalah orang yang tidak terlalu suka dengan memancing. Karena kupikir, kegiatan itu adalah suatu hal bodoh dan membuang-buang waktu. Tapi hal itu berubah, ketika aku pulang ke kampung halamanku yang berada di Jawa Tengah. Tidak jauh dari tempat tinggalku di kampung terdapat danau yang cukup luas dan indah. Tidak banyak yang tau tentang danau ini karena memang lokasinya pun yang sulit diakses yaitu hanya bisa menggunakan kendaraan sepeda motor. Saat bosan, sesekali aku menuju ke danau sekedar untuk menghilangkan penat dan menyegarkan pikiran.

Suatu ketika di siang yang cukup redup, aku pergi menuju danau tersebut untuk melepas penat. Ketika sedang melamun di dekat danau, aku melihat dari tengah danau seperti ada yang menaiki sampan dan mendekat ke arahku. Ternyata ketika sampan itu mendekat, nampak seorang bapak-bapak yang mungkin usianya sekitar 40-45 tahun. Dia melambai ke arahku seraya memanggilku untuk menghampirinya. Karena kupikir ada sesuatu yang penting dan kurasa dia butuh bantuan, aku pun segera bergegas menghampirinya.

“Yaa, Pak?” tanyaku.

“Kenapa kamu sendirian?” tanya bapak itu .

“Tidak apa-apa, Pak. Hanya sedang menikmati alam saja” jawabku …

Padahal memang aku sedang bingung karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan di usiaku yang hampir mendekati 25 tahun ini.

“Ayo mancing” kata si bapak yang berada di sampan tersebut

Sejenak aku terdiam karena aku tidak menyangka akan diajak memancing oleh orang tidak dikenal dan aku pun tidak menyukai kegiatan tersebut. Tetapi kurasa, sekali ini saja aku akan memancing. Setidaknya aku mengetahui tentang kegiatan yang menurutku membosankan dan membuang-buang waktu itu.

“Oh … oke, Pak” jawabku.

Tidak banyak aku berinteraksi dengan si bapak itu. Karena dia menjawab pertanyaanku dengan singkat sekali. Bahkan terkadang, ia menjawab pertanyaanku dengan anggukan saja. Yaah, kurasa si bapak tidak terlalu suka dengan banyak pertanyaan dan mungkin sedang bertengkar dengan istrinya di rumah. Tetapi dari beberapa pertanyaan yang kulontarkan setidaknya kutahu bahwa nama dari si bapak itu adalah Pak Mangcik.

Sampai di tengah danau, rupanya Pak Mangcik ini mengajariku trik memancing untuk mendapatkan ikan dengan mudah. Aku pun disuruh mencoba trik itu. Dan benar saja, aku mendapatkan banyak ikan dengan trik yang diajarkan oleh Pak Mangcik. Entah kenapa, di situ aku mengubah pola pikirku bahwa ternyata memancing itu menyenangkan jika kita mengetahui triknya. Pemikiranku yang menganggap bahwa memancing adalah kegiatan bodoh dan membuang-buang waktu hilang begitu saja. Tak terasa, waktu sudah senja dan sampan yang kunaiki mulai menuju daratan. Secara spontan aku berkata kepada Pak Mangcik,

“Besok bisa nih, Pak seperti ini lagi !!” ujarku dengan perasaan senang.

Bapak Mangcik pun hanya tersenyum simpul

Ikan yang kudapat tadi tidak kuambil satu pun karena kupikir aku sudah cukup senang diajarkan trik memancing yang keren. Jadi ikan itu kuberikan kepada Pak Mangcik.

Keesokan harinya, aku datang di waktu yang sama seperti kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Tiba di lokasi, aku tidak melihat Pak Mangcik padahal sampan yang kemarin dipakai untuk memancing ada di pinggir danau. Aku pun menunggu Pak Mangcik karena kupikir mungkin Pak Mangcik sedang ada urusan terlebih dahulu. Menit demi menit berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB dan Pak Mangcik belum juga tiba. Akhirnya kucoba untuk mendekati sampan tersebut dan betul saja ada alat pancing di dalam sampan tersebut.

“Mungkin memang Pak Mangcik tidak bisa datang karena ada perlu mendadak dan sampan serta alat pancing ini disediakan untukku” pikirku demikian.

Akhirnya aku pun menaiki sampan tersebut dan menuju ke tengah danau untuk memancing.

Senja sudah mulai menunjukkan eksistensinya dan hal itu adalah pertanda bahwa aku harus menyudahi kegiatan memancingku di hari itu. Saat menuju ke daratan, kulihat dari daratan ada dua orang yang menghampiriku. Dan betul saja, ketika aku mendaratkan sampan di pinggir danau, mereka menghampiriku. Dan salah satu di antaranya berkata kepadaku.

“Hei Mas, jangan menyampan ke tengah danau lagi. Bisa-bisa kau membuat kami repot lagi” kata salah satu bapak-bapak yang menghampiriku

“Memangnya ada apa yaa, Pak?” tanyaku bingung kepada bapak tersebut

“Kami masih mencari orang yang hilang di danau ini. Ada korban hilang di danau ini sudah seminggu yang lalu” jawab si bapak tersebut

Terkejut aku mendengar jawaban si bapak dan kucoba untuk bertanya kembali terkait orang hilang itu. Tetapi sebelum aku mengeluarkan kata-kata, bapak tadi merogoh kantong celananya seperti mengambil sesuatu dan betul saja ia mengeluarkan seperti kertas foto lalu disodorkan kepadaku, seraya berkata,

“Ini orang hilang yang sedang kami cari …”

Aku pun terdiam seribu bahasa. Napasku serasa terhenti.

Yaa .. foto yang ditunjukkan oleh bapak tersebut adalah Pak Mangcik. Orang yang mengajarkan trik memancing kepadaku sehari yang lalu.

Mengetahui kabar tersebut, aku bergegas untuk pulang ke rumah. Belum terlalu jauh dari danau, aku merasa ingin melihat danau kembali karena kupikir, ini adalah hari terakhirku ke danau tersebut. Dan saat aku melihat ke arah danau, terdapat seorang bapak-bapak yang duduk di sampan dengan tangan yang melambai-lambai ke arahku seraya mengucapkan perpisahan dan itu adalah Pak Mangcik. Dalam benakku berujar “Sepertinya, memang sudah seharusnya aku tidak pernah memancing”.

TAMAT


Sumber

  • -


See this social icon list in the original post